Total Tayangan Halaman

Kamis, 03 November 2011

TUGAS KELOMPOK CLEFT LIFT

PENDAHULUAN
Kelainan bibir sumbing dan langit-langit merupakan kelainan congenital pada wajah yang menyebabkan gangguan estetik maupun fungsi makan, Bila celah berada pada bagian langit-langit rongga mulut (palate), maka kelainan ini disebut cleft palate. Pada cleft palate, celah akan menghubungkan langit-langit rongga mulut dengan rongga hidung dan pernafasan. Prevalensi kelainan ini adalah 1 setiap 1000 kelahiran. Di Indonesia setiap tahun terdapat kira-kira 10000 kelahiran dengan sumbing. Penyebab kelainan ini belum dapat di pastikan sampai saat ini. Genetik, gizi yang buruk, lingkungan dan trauma pada kehamilan trimester pertama dilaporkan merupakan beberapa faktor penyebab.
Sekitar separuh dari semua kasus cleft melibatkan bibir atas dan langit-langit sekaligus. Celah dapat hanya terjadi pada satu sisi (unilateral) atau pada kedua sisi (bilateral) bibir. Cleft lip dan cleft palate terbentuk saat bayi masih dalam kandungan terjadi ketika jaringan dari bibir dan / atau langit-langit dari sebuah janin tidak tumbuh bersama-sama di awal kehamilan. Anak-anak dengan clefts seringkali tidak punya cukup jaringan di mulut mereka, dan jaringan mereka miliki tidak digabungkan bersama dengan baik untuk membentuk atap mulut mereka.
Tiga jenis clefts umum adalah:
1. cleft lip without a cleft palate (bibir sumbing tanpa langit-langit sumbing)
2. cleft palate without a cleft lip (sumbing langit-langit mulut tanpa bibir sumbing)
3. cleft lip and cleft palate together celah bibir dan langit-langit-langit bersama
Selain itu, clefts dapat terjadi di salah satu sisi mulut (clefting unilateral) atau pada kedua sisi mulut (bilateral clefting).

PEMBAHASAN
CLEFT LIP AND CLEFT PALATE
Bibir sumbing (cleft lip) adalah kelainan berupa celah pada bibir atas yang didapatkan seseorang sejak lahir. Bila celah berada pada bagian langit-langit rongga mulut (palate), maka kelainan ini disebut cleft palate. Pada cleft palate, celah akan menghubungkan langit-langit rongga mulut dengan rongga hidung.
Sekitar separuh dari semua kasus cleft melibatkan bibir atas dan langit-langit sekaligus. Celah dapat hanya terjadi pada satu sisi (unilateral) atau pada kedua sisi (bilateral) bibir. Cleft lip dan cleft palate terbentuk saat bayi masih dalam kandungan.
Gambar 2. Perbedaan antara cleft unilateral dan bilateral


Gambar 2. Perbedaan antara cleft unilateral dan bilateral

Selama 6 sampai 10 minggu kehamilan, tulang-tulang dan jaringan rahang atas bayi, hidung, dan mulut biasanya terbentuk bersama-sama untuk membentuk atap mulut dan bibir atas. Adanya suatu struktur yang tidak menutup pada bibir dan palatumnya ( langit langit mulut). Lebar dari celah ini bervariasi, dan beberapa celah juga bisa melibatkan bibir.
Hasilnya adalah hidung dan mulut akan tergabung menjadi satu kesatuan pada suatu rongga yang sama yang tidak tersekat oleh suatu palatum. Bayi akan kesulitan untuk makan atau kesulitan berbicara bila ia dewasa kelak. Suatu malocclusion( maloklusi ) bisa juga terjadi oleh karena kelainan ini, yang akan juga berakibat tidak teraturnya susunan geligi dan pembentukan atau formasi dari rahang. Jika jaringan mulut dan langit-langit mulut tidak menyatu bersama, bayi dapat lahir dengan suatu kondisi yang disebut bibir sumbing atau langit-langit mulut sumbing, atau keduanya.
Langit-langit adalah atap dari mulut dan memiliki dua bagian utama. Bagian depan belakang gigi keras dan bagian belakang dekat tenggorokan lembut. Pada bayi dengan sumbing langit-langit mulut, ada celah antara langit-langit mulut dan hidung. Pembukaan ini mungkin hanya melalui bagian dari langit-langit mulut (baik bagian lunak atau keras bagian) atau melalui seluruh langit-langit mulut. Langit-langit mulut sumbing lengkap terjadi ketika sisi kiri dan kanan dari atap mulut tidak menyatu bersama di tengah. Dalam banyak kasus, seorang bayi lahir dengan sumbing langit-langit juga memiliki bibir sumbing.
Bayi yang lahir dengan bibir sumbing memiliki celah atau lubang di bibir atas. Dengan unilateral cleft lip, kesenjangan hanya pada satu sisi baik bibir bawah kiri atau kanan lubang hidung dan mungkin memperpanjang ke dalam hidung. Hidung bayi dengan unilateral cleft lip mungkin terlihat miring dan datar pada satu sisi. Bayi yang lahir dengan bibir sumbing bilateral memiliki kesenjangan di kedua sisi bibir, dan mereka mungkin memiliki perpecahan dalam bibir yang meluas ke kedua lubang hidung.. Hal ini dapat menyebabkan hidung terlihat lebih luas dan lebih pendek dibandingkan dengan orang normal. Dalam kebanyakan kasus, sumbing terjadi hanya di bibir atas dan tidak mempengaruhi bibir bawah.
Bibir sumbing sendirian dan bibir sumbing dengan langit-langit sumbing lebih sering terjadi pada anak laki-laki, sementara sumbing langit-langit mulut tanpa bibir sumbing lebih sering terjadi pada anak perempuan.
PENYEBAB CLEFT LIP AND PALATE
Proses terbentuknya kelainan ini sudah dimulai sejak minggu-minggu awal kehamilan ibu. Saat usia kehamilan ibu mencapai 6 minggu, bibir atas dan langit-langit rongga mulut bayi dalam kandungan akan mulai terbentuk dari jaringan yang berada di kedua sisi dari lidah dan akan bersatu di tengah-tengah. Bila jaringan-jaringan ini gagal bersatu, maka akan terbentuk celah pada bibir atas atau langit-langit rongga mulut.
Sebenarnya penyebab mengapa jaringan-jaringan tersebut tidak menyatu dengan baik belum diketahui dengan pasti. Tapi faktor penyebab yang diperkirakan adalah kombinasi antara faktor genetik dan faktor lingkungan seperti obat-obatan , penyakit atau infeksi yang diderita ibu saat mengandung, konsumsi minuman beralkohol atau merokok saat masa kehamilan. Resiko terkena akan semakin tinggi pada anak-anak yang memiliki saudara kandung atau orang tua yang juga menderita kelainan ini, dan dapat diturunkan baik lewat ayah maupun ibu.
Cleft lip dan cleft palate juga dapat merupakan bagian dari sindroma penyakit tertentu. Kekurangan asam folat juga dapat memicu terjadinya kelainan ini ataupun karena konsumsi beberapa macam obat dalam jangka panjang atau faktor hereditec.
Faktor Herediter
Sebagai faktor yang sudah dipastikan.
Gilarsi : 75% dari faktor keturunan resesif dan 25% bersifat dominan.
• Mutasi gen.
• Kelainan kromosom
Faktor Lingkungan:
• Faktor usia ibu
• Obat-obatan. Asetosal, Aspirin (SCHARDEIN-1985) Rifampisin, Fenasetin, Sulfonamid, Aminoglikosid, Indometasin, Asam Flufetamat, Ibuprofen, Penisilamin, Antihistamin dapat menyebabkan celah langit-langit. Antineoplastik, Kortikosteroid
• Nutrisi
• Penyakit infeksi Sifilis, virus rubella
• Radiasi
• Stres emosional
• Trauma, (trimester pertama)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar