Total Tayangan Halaman

Selasa, 16 Juni 2015

Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL)

Menjelang posttest besok, jadi sudah mulai brlajar dari kemarin sore dan googling2 sedikit.  Soo...mau share dari yang saya dapat.

Penjelasan Singkat Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL)

Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL)

Penjelasan Singkat Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL) - Pada postingan kali ini saya akan menjelaskan secara singkat apa itu Gigi Tiruan Sebagian Lepasan yang biasa dikenal dengan GTSL / GTS.
Gigi Tiruan Sebagian Lepasan adalahgigi tiruan yang menganti gigi asli yang hilang sebagian, yang dapat dilepas oleh pasien (Osborne, 1959).Menurut Applegate (1959), gigi tiruan sebagian lepasan adalah salah satu alat yang berfungsi untuk mengembalikan beberapa gigi asli yang hilang dengan dukungan utama jaringan lunak di bawah plat dasar dan dukungan tambahan adalah gigi asli yang masih tertinggal dan terpilih sebagai pegangan.
Indikasi Perawatan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan ( GTSL ):
Hilangnya satu gigi atau lebih.
Keadaan yang baik dari gigi yang masih tinggal dan memenuhi syarat sebagai gigi pegangan.
Keadaan prosessus alveolaris yang masih baik.
Kesehatan umum dan kebersihan mulut pasien baik.
Pasien mau dibuatkan gigi tiruan sebagian lepasan

Tujuan pembuatan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan ( GTSL ) adalah :
·mengembalikan fungsi pengunyahan/ mastikasi
·mengembalikan fungsi keindahan atau estetik
·mengembalikan fungsi bicara atau phonetik
·membantu mempertahankan gigi yang masih tinggal
· memperbaiki oklusi
·meningkatkan distribusi beban kunyah
· Kesehatan umum pasien dan kebersihan mulut pasien baik.

Keuntungan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan ( GTSL ) adalah :
1. Pasien dapat memakai dan melepas sendiri sehingga mudah dan cepat dalam membersihkannya.
2.Mudah dipreparasi bila ada kerusakan.
3. Harganya relatif murah jika dibandingkan dengan GTC.

Macam – macam Gigi Tiruan Sebagian Lepasan ( GTSL )GTS :

1.Berdasarkan jaringan pendukungnya :
a. tooth supported : dukungannya berupa gigi asli
b. mucosa supported : dukungannya berupa mukosa ujung bebas
c. mucosa and tooth supported :dukungannya berupa mukosa ujung bebas dan gigi asli (Victor, 1975)

2.Berdasarkan saat pemasangannya :
a.immediate protesa : segera dipasang setelah pencabutan
b.conventional protesa :tidak segera dipasang setelah pencabutan

3. Berdasarkan bahan yang digunakan:
a. Frame atau metal protesa
b. Akrilik protesa
c. Vulcanite protesa (Itjiningsih, 1980)

4. Berdasarkan ada / tidaknya sayap/ wing bagian bukal :
a. Open face, dibuat tanpa gusi tiruan/wing di bagian bukal/ labial (umumnya untuk gigi anterior)
b. Close face, dibuat dengan gusi tiruan/wing di bagian bukal/ labial (umumnya untuk gigi posterior)

5.Berdasarkan letak dari daerah yang tidak bergigi menurut Kennedy, cit. Soelarko R. M. dan Wachijaati H., (1980):
Klas I
Mempunyai daerah tanpa gigi yang terletak di bagian posterior dari gigi yang tertinggal pada kedua belah sisi  (bilateral Free end).
Klas II
Mempunyai daerah tanpa gigi yang terletak di bagian posterior dari gigi yang tertinggal tetapi hanya pada satu sisi saja (unilateral free end).
Klas III
Daerah yang tidak bergigi terletak di antara gigi yang masih ada di bagian posterior (bounded saddle).
Klas IV
Daerah yang tidak bergigi terletak di bagian anterior dan melewati median line.
Bila daerah tak bergigi tambahan oleh Kennedy disebut sebagai modifikasi kecuali kelas IV tidak ada modifikasi

6. Berdasarkan letak sadel dan free end menurut Applegate Kennedy
a. Klas I
Daerah tanpa gigi terletak di bagian posterior dari gigi tertinggal pada kedua sisi rahang (bilateral free end)
b. Klas II
Daerah tanpa gigi terletak di bagian posterior dari gigi yang tertinggal tetapi hanya pada satu sisi rahang (unilateral free end)
c. Klas III
Daerah tidak bergigi terletak di antara gigi yang masih ada; kedua gigi tetangga tidak mampu memberi dukungan pada gigi tiruan
d.Klas IV
Daerah tidak bergigi terletak di bagian anterior dan melewati garis median
e.Klas V
Daerah tidak bergigi paradental di mana gigi asli anterior tidak dapat dipakai sebagai gigi penahan
f.Klas VI
Daerah tidak bergigi paradental dengan kedua gigi tetangga asli dapat dipakai sebagai penahan.

7.  Berdasarkan letak klamer menurut Miller:

a. Klas I
 Menggunakan dua buah klamer dimana klamer-klamer tersebut lurus berhadapan dan tegak lurus median line.
b.Klas II
Menggunakan dua buah klamer yang letaknya saling berhadapan dan membentuk garis diagonal serta melewati median line.
Klas III
Menggunakan tiga buah klamer yang letaknya sedemikian rupa sehingga apabila klamer-klamer itu dihubungkan dengan suatu garis, merupakan suatu segitiga yang terletak di tengah gigi tiruan.
Klas IV
Menggunakan empat buah klamer yang letaknya sedemikian rupa sehingga apabila klamer-klamer itu dihubungkan dengan suatu garis lurus, merupakan suatu segi empat yang terletak di tengah gigi tiruan.

8. Cummer Mengklasifikasikan berdasarkan letak cangkolan
Klas I Diagonal, yang menggunakan 2 buah cangkolan berhadapan diagonal
Klas II Diametric, yang menggunakan 2 cangkolan yang berhadapan tegak lurus
Klas III Unilateral, cangkolan terletak pada satu sisi rahang
Klas IV Multilateral, cangkolan dapat berupa segitiga maupun segiempat
Menurut Austin dan Lidge (1957) gigi tiruan mempunyai beberapa komponen.

Komponen Gigi Tiruan Sebagian Lepasan ( GTSL ) bahan akrilik antara lain :
1. Basis
Suatu bagian GTSL yang terbuat dari akrilik untuk mendukung gigi tiruan dan memindahkan tekanan oklusal ke jaringan di bawahnya.
2.Cangkolan atau klamer
Bagian GTSL yang terletak di abutment dan terbuat dari kawat tahan karat. Fungsi dari klamer yaitu mencegah pergerakan gigi tiruan ke arah oklusal dan mencegah tekanan oklusal yang berlebihan pada jaringan di bawahnya. Retainer ada dua macam yaitu : a. Retainer langsung (direct retainer), yaitu bagian dari gigi tiruan yang menahan terlepasnya GTSL secara langsung, berupa lengan retentive ; b. Retainer tidak langsung (indirect retainer), yaitu bagian dari gigi tiruan yang menahan GTSL secara tidak langsung, berupa lengan pengimbang, sandaran/ rest (bagian dari cangkolan yang bersandar pada bidang oklusal atau incisal gigi pegangan yang memberikan dukungan vertikal terhadap gigi tiruan).
3. Gigi pengganti
Bagian GTSL yang mengganti gigi yang hilang.

Faktor – faktor yang perlu diperhatikan menentukan disain GTSL adalah sebagai berikut :

1.Retensi
Merupakan kemampuan GTS dalam melawan gaya pemindah yang cenderung melepaskan GTS ke arah oklusal.
Daya perlawanan terhadap lepasnya protesa atau gigi tiruan ke arah oklusal. Faktor pemberi retensi antara lain kualitas klamer, oclusal rest , contour, landasan denture, oklusi, adhesi, tekanan atmosfer, dan surface tension.

2. Stabilisasi
Merupakan kemampuan GTS untuk menahan gaya yang cenderung menggerakkan gigi tiruan dalam arah horizontal. Stabilisasi ini sangat tergantung pada garis retensi yang dibuat pada gigi pegangan, dan dapat berupa aktivitas otot saat berbicara, mastikasi, tertawa, batuk, bersin dan gravitasi untuk rahang atas.
Perlawanan atas ketahanan terhadap perpindahan tempat GTSL dalam arah horizontal dalam keadaan berfungsi. Stagnasi ditentukan oleh tiga titik sandaran yang harus meliputi luas permukaan yang sebesar – besarnya agar beban yang diterima protesa setiap unit bisa sekecil mungkin. Dalam hal ini semua bagian cengkeram berfungsi kecuali bagian terminal/ ujung lengan retentive. Gigi yang mempunyai stabilisasi pasti mempunyai retensi, sedangkan gigi yang mempunyai retensi belum tentu mempunyai stabilisasi.

3. Estetika
Penempatan cangkolan harus sedemikian rupa sehingga tidak terlihat dalam posisi apapun. Selain itu gigi tiruan harus tampak asli dan pantas untuk tiap pasien. Hal ini meliputi warna gigi, posisi dan inklinasi tiap gigi, gingival contouring harus sesuai dengan keadaan pasien dan perlekatan gigi di atas ridge.

Dalam prostodonsia, yang berhubungan dengan permukaan GTSL adalah :
a. Penempatan klamer harus sedemikian rupa sehingga tidak terlihat dalam  posisi bagaimanapun.
b. Gigi tiruan harus tampak asli dan pantas untuk tiap – tiap pasien meliputi warna dan inklinasi/ posisi gigi.
c. Gambaran counturing harus sesuai dengan keadaan pasien.
d. Perlekatan gigi diatas ridge.

Syarat – syarat pemilihan gigi abutmen/ gigi pilar/ gigi penyangga yang digunakan sebagai pegangan klamer adalah :
1.  Gigi pilar harus cukup kuat.
a.Akarnya panjang
b. Masuk kedalam prosesus alveolaris dalam dan tidak longgar
c.Makin banyak akar makin kuat
d. Gigi pilar tidak boleh goyang
e. Tidak ada kelainan jaringan periodontal pada gigi penyangga.
2. Bentuk mahkota sedapat mungkin sesuai dengan macam klamer yang digunakan.
3. Kedudukan gigi tersebut hendaknya tegak lurus dengan prosesus alveolaris, gigi yang letaknya rotasi atau berputar tidak baik untuk pilar.
4. Gigi tersebut masih vital atau tidak mengalami perawatan.
5. Bila memerlukan dua klamer atau lebih maka hendaknya dipilihkan gigi yang letaknya sejajar.

Untuk mendapatkan GTSL yang baik dalam memenuhi fungsinya maka pengetahuan yang dimiliki operator harus memadai disamping itu perlu kerjasama yang baik dengan pasien. Jika pasien sadar akan arti pentingnya GTSL maka hal ini akan sangat mendukung keberhasilan dari perawatan tersebut.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan GTSL adalah :
1. harus tahan lama
2. dapat mempertahankan dan melindungi gigi yang masih ada dan jaringan sekitarnya.
3. tidak merugikan pasien
4. mempunyai konstruksi dan desain yang harmonis

   
Fungsi sandaran / rest :
a.Menyalurkan tekanan oklusal dari gigi tiruan ke gigi pegangan
b.Menahan lengan cengkeram tetap pada tempatnya
c.Mencegahnya lengan cengkeram mekar/terbuka akibat tekanan oklusal.
d.Mencegah ekstrusi gigi pegangan
e.Mencegah terselipnya sisa makanan
f.Menyalurkan sebagian gaya lateral ke gigi pegangan
g.Memperbaiki oklusi
h.Sebagai retensi tidak langsung
i.Dapat sebagai splint dan mencegah kerusakan jaringan periodontal

Retainer
a. Direct Retainer
Merupakan bagian dari cangkolan GTS yang berguna untuk menahan terlepasnya gigi tiruan secara langsung. Direct retainer ini dapat berupa klamer/cengkeram dan presisi yang berkontak langsung dengan permukaan gigi pegangan. Ciri khas cangkolan tuang oklusal adalah lengan-lengannya berasal dari permukaan oklusal gigi dan merupakan cangkolan yang paling sesuai untuk kasus-kasus gigi tiruan dukungan gigi karena konstruksinya sederhana dan efektif.
Fungsi direct retainer adalah untuk mencegah terlepasnya gigi tiruan ke arah oklusal. Prinsip desain cangkolan yaitu pemelukan, pengimbangan, retensi, stabilisasi, dukungan, dan pasifitas.
Macam-macam cangkolan menurut Ney, yaitu : Akers clasp, Roach clasp, kombinasi Akers-Roach, Back Action clasp, Reverse back Action clasp, Ring clasp, T clasp, I clasp, dan Compound clasp / Embrasure clasp.

b. Inderect Retainer
Inderect Retainer adalah bagian dari GTS yang berguna untuk menahan terlepasnya gigi tiruan secara tidak langsung. Retensi tak langsung diperoleh dengan cara memberikan retensi pada sisi berlawanan dari garis fulkrum tempat gaya tadi bekerja. Retensi itu dapat berupa lingual bar atau lingual plate bar.

Basis landasan
Basis adalah bagian dari gigi tiruan yang merupakan bagian untuk mengganti jaringan alveolaris yang hilang dan tempat melekatnya anasir gigi tiruan.
Fungsi basis :
a.Sebagai pondasi utama gigi tiruan
b.Melanjutkan tekanan oklusal ke jaringan pendukung
c.Menunjang kebersihan dan perbaikan estetis
d.Memberikan stimulasi jaringan dibawahnya terutama kasus tooth borne.
e.Memberikan retensi dan stimulasi.
Keuntungan basis gigi tiruan kerangka akrilik: penghantar termis, ketepatan dimensional, kebersihan terjamin, kekuatan maksimal, dengan ketebalan minimal.

Gigi tiruan pengganti
Merupakan bagian GTS yang berfungsi menggantikan gigi asli yang hilang. Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan gigi yaitu : ukuran, bentuk, warna, dan bahan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar