Total Tayangan Halaman

Selasa, 26 Mei 2015

Susahnya Cari Uang

Jadi ini ceritanya tentang 4 orang anak manusia yang punya ide kreatif dan dengan naifnya mencoba merealisasikan mimpi mereka dengan penuh kritik dan cibiran oleh orang sekitar.

Awalnya dari pemikiran sederhana saya ketika ingin mencari dana untuk PMB. Bagaimana kalau buat photobooth?
Tapi, teman saya berkata. "Untuk apa? Ntar gak laku!" *cibiran1

Beberapa bulan kemudian kembali kepikiran untuk merealisasikannya lagi. Lalu ada teman lain yang berkata, "Untuk apa?  Untuk kantong pribadi? Lalu persekutuan bagaimana?" *cibiran2

Hingga akhirnya setelah ide pertama ada, kami mencoba untuk mempertaruhkan segenap waktu dan sisa uang bulanan kami untuk merealisasikan mimpi sederhana kami ini.

Saat properti dan latar sudah jadi, saatnya membawa latar ke tempat foto. Hampir semua tukang foto dan papan bunga melecehkan papan kami yang kalau dilihat memang tampak rapuh dan gak penting dibanding mereka.  "Kayak gini aja nya,dek? Bagusan sewa papan kami." *cibiran3

Lalu pada hari H kami memulai usaha kami ini. Dengan membuat harga serendah-rendahnya. Dan mengharapkan koneksi kami yaitu teman sekampus. Lalu apa?  Masih dianggap terlalu mahal. Lalu teman-teman terdekat yang kami harapkan mengerti sulitnya untuk mengumpulkan kembali modal untuk uang makan kami malah minta foto gratis berkali-kali. Mereka tidak tahu. Satu kali foto mereka tidak bayar, berarti hilang uang makan kami satu kali. Dan dengan indahnya mengupload foto gratisan yang saya jepret dan bilang hasilnya tidak bagus dan bilang kami tidak ikhlas fotoin.
Ingin kubilang, "Dek. Cobalah kau gak tidur satu minggu demi ini. Cobalah kau tiap satu hari makan indomi satu kali. Cobalah kau bolos dari koasmu demi ini. Balik modal pun belum. Dan cobalah uang makan yang kau harap dari sini kau kasih dengan gratis. Cobalah dek. Bisa kau ikhlas? Kalau kau memang bisa, buatlah tahun depan ya. Biar kaka pun foto-foto gratis ditempatmu. Kaka minta orang lain pun yang fotoin."

Sedih kali kurasa.  Banyak kali tekanan. Yang kayak gininya orang medan? Apakah aku pun seperti ini?  Kerasnya hidup ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar