Total Tayangan Halaman

Jumat, 20 Maret 2015

Kisah Cinta Samudra Raya, Part 1: Ikan Badut

Ini kisah dongeng tentang kisah unik di sebuah samudra raya yang luas.
Kisah cinta unik yang tidak akan mudah kau temukan, kecuali kau benar-benar membuka telinga, mata, dan hatimu untuk mempehatikan mereka. 
Ini kisah tentang si terumbu karang, ikan badut, ubur-ubur, dan ikan buntal.


Akhir-akhir ini aku bingung sendiri dengan dirimu, aku, mereka, kita, dan semuanya berputar di otakkku.
Aku merasa berada di samudra luas dan tidak ada satupun yang aku mengerti.
Di bawahmu ada air, di atasmu ada air, di kananmu ada air, dan di kirimu pun air.
Lalu kau akan melihat seekor ikan buntal yang kesana kemari dan kau ingin menyentuhnya.
Ikan buntal yang terlihat lemah dan dirimu dengan indahnya ingin memangsa si ikan buntal.
Tapi, hey, bukankah kau terlihat naif???
Semua orang tau ikan buntal dengan duri-durinya yang tajam.
Tapi kau malah merasa itu semua adalah semua tantangan.
Atau, justru kami yang sebenarnya tidak tahu, bahwa kau tahu bagaimana kelemahan si ikan buntal??
Atau justru karna si ikan buntal hanya bisa kau lihat maka dia terlihat indah???

Lalu ada si ubur-ubur yang selalu bersamamu kesana kemari dan begitu mudah melekat padamu.
Tetapi kau hanya melihatnya saja.
Mengapa?? Apa karena si ubur-ubur akan menyakitimu??
Lalu apa bedanya dengan si ikan buntal? Toh dia pun akan menyakitimu!!

Jangan sentuh mereka! Kutegaskan sekali lagi! Walaupun hanya seujung sirip atau gelembung yang terlihat lembut itu, jangan!!!

Aku ada disini. Aku selalu didekatmu, andai kamu mau melihat lebih jelas.Aku tepat di sebelahmu. Aku si ikan badut. Aku tidak berbahaya, aku indah, dan kamu tidak akan terluka berada di dekatku.
Tapi mengapa kamu terlalu dingin terhadapku? Apa karena aku tidak berbahaya?
Mengapa kamu tidak mau bersama orang yang akan membuatmu tertawa, aku ikan badut, ingat??
Dasar terumbu karang!

Coass Life: Koas Pedo

Ini kisah tentang anak koas yang menghadapi anak-anak.

Menghadapi anak-anak dengan segala keterbatasan dan segala keluarbiasaan mereka merupakan suatu hal yang unik.

Saya suka bicara dengan mereka, bermain,bercanda, atau sekedar mendengar celotehan mereka. Karena, hey, siapa sih yang belum pernah jadi anak-anak?

Setelah kita dewasa biasanya kita menyadari betapa berharganya masa itu,dan betapa berwarnanya imajinasi dan  hidup kita.

Tapi, entah mengapa anak-anak bisa berubah layaknya superhero yang dalam beberapa detik dapat berubah karena suatu keadaan:  perawatan gigi anak.

Sudah 8minggu saya berada di klinik gigi anak atau pedodonsia. Dan minimal requirement belum juga tepenuhi. Dari 6 anak yang saya Oral Diagnosa hanya 3 yang berhasil ditanda tangani dosen.

Sabtu, 29 November 2014

Coas Life: Hei Anak Koas!! Mari Berpikir Positif dan Menjadi Manusia yang Cerdas Emosional

Koas adaah suatu proses yang (seharusnya, dan semoga) menjadi tahap yang lebih singkat daripada perkuliahan. Tetapi tantangan dalam koas lebih berat, dan saya sadar setiap orang dibentuk ditempat ini.
Kamu bisa berakhir tragis, menjadi biasa-biasa aja, atau menjadi luar biasa.
Akan tetapi, setiap orang juga akan menilai berbeda tentang koas.
Ada yang begitu berambisi untuk menjadi cepat tamat, ada yang menjalaninya hanya sebagai rutinitas, ada yang menggapnya sebagai batu loncatan untuk menggapai gelar dokter gigi secepatnya, dan ada yang menganggapnya sebagai sebuah proses hidup yang berharga dan harus dijalani dengan cara yang berharga pula.

Dalam koas kita akan bertemu dengan sangat beragam tipe orang. Mulai dari berbagai sifat dosen, ada yang galak, ada yang pemarah, emosian, gampang sensi, ada yang seperti ibu peri, malaikat, atau juga yang bersikap seperti ibu sendiri, sebagai teman, sahabat, atau benar-benar pengajar, dan ada juga yang mungkin sebenarnya tidak tahu cara mengajar yang tepat, atau malah tidak ingin mengajar (sekali lagi, mungkin).
Kita juga akan bertemu dengan berbagai tipe teman koas, mulai dari yang sangat optimis, pesimis, pemalas, tidak pedulian, mudah marah, sensitif, penggosip, cuek, misterius, baik, tukang tipu, tukang pakai calo, si jarang masuk koas,  si perfeksionis, dan yang ingin cepat-cepat tamat.
Termasuk juga pasien, ada yang bawel, resek, curigaan, baik, pengertian, genit, gatel, suka ngasih makanan, suka mintain duit, php, atau yang kerajinan datang.

Dan, ada juga dirimu sendiri.
Bagaimana dirimu menyikapi semua ini?
Akankah dirimu menjadi orang yang akan menyerah di tengah perjalanan? Akankah kau mengganggap koas hanya seperti tempat persinggahan dalam hidupmu, sehingga melalaikan nilai-nilai dan norma yang benar?

Saya memilih menjalani koas ini dengan bermakna.
Di tengah ramainya calo, atau magang (walaupun blm punya str atau sip), dan kerja asal-asalan atau manipulasi, sejauh ini saya berusaha untuk tidak melakukan itu semua.
Dalam nama Tuhan Yesus, Dia akan memberikan saya pasien dan kesempatan untuk lulus tanpa memakai calo.
Dalam nama Tuhan Yesus, saya yakin keuangan saya akan tercukupi dan kemampuan atau skill saya tidak akan mengecewakan pasien saya nantinya meskipun saya tidak ikut-ikutan magang, dan skill saya selama di tempat koas akan mencukupi perbekalan saya dalam menghadapi dunia kerja nantinya.
Dan saya berjanji, akan melayani pasien saya dengan sebaik-baiknya. Saya akan berusaha, seburuk apapun hari yang telah kujalani, saya akan menyambut pasien saya dengan senyum sapa. Tidak hanya dengan tindakan medis, perilaku kita yang ramah dan sopan akan mengobati pasien secara tidak langsung.
Selama koas ini, saya belajar bukan hanya ilmu dan keterampilan, tetapi bagaimana menjadi dokter gigi yang benar-benar berintegritas dan memuaskan bagi pasien.