Total Tayangan Halaman

Selasa, 13 September 2011

Surat untuk Tuhan

Bapa, untuk kesekian kalinya aku menangis. Memilih sendiri di kamar sambil merenungi apa yang telah terjadi, dan apa yang aku sesali.

Bapa, mungkin aku bukan anak terfavoritmu. Aku tidak rajin berdoa, aku juga sering lupa saat teduh. Tapi Bapa, disaat sulit seperti ini, hanya Engkau tempatku mengungkapkan semua pergumulan dan keluh kesahku.

Bapa, masih pantaskah aku meminta dariMu? Setelah semua kesalahan yang kulakukan?

Bapa, Kau tau setiap tetes air mata yang jatuh. Kau tau setiap pergumulanku.

Bapa, berikan aku kekuatan, dan semangat yang tak habisnya. Juga akhir yang baik, ya Bapa.

Bapa, aku lelah. Terkadang aku ingin menyerah. Aku bertanya-tanya, apakah aku layak berada disini?

Bapa, hanya tanganMu yang dapat menolongku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar