Total Tayangan Halaman

Sabtu, 27 Juli 2019

Cermin

Ada kebisuan dalam keramaian.
Ada kesedihan dalam kegembiraan.
Adakah obat lelah yang tak dianggap?
Adakah kekuatan dari kelemahan?

Hidup bagaikan roda yang berputar.
Hari ini kau mencari, besok kau mendapat, lusa kau kehilangan lagi.
Hari ini kau yakin, besok kau ragu, lusa kau memuji.

Keyakinan bagai sebuah cermin tipis.
Rapuh, mudah retak, namun merefleksikan bayagan dengan sempurna.
Lalu kau teriak, kau tidak percaya dengan bayangan dirimu.

Siapakah dirimu?
Semua bisa kau lihat dari bayanganmu di cermin.
Gerakanmu, senyumanmu, dan air matamu.

"Itu bukan aku!"
Teriakmu.

Kalau cerminmu tidak kau percaya, siapa lagi kau percayai?

Minggu, 05 Mei 2019

Serpihan Kaca

Aku berjalan menyusuri pantai, melihat langit gelap di atas sana.

Kususuri pantai dengan kaki telanjang, dan kurasakan lembutnya pasir pantai yang menyentuh telapak kakiku. Tak dapat dihindari, beberapa serbuk pasir menyusupi sela-sela jemariku dengan lembut, terasa dingin dan menggelitik.

Dalam kegelapan malam dan temaram sinar bulan, kau bisa melihat keindahan pantai dengan cara yang berbeda. Begitu dingin, terasa misterius, desir ombak yang menderu-deru membuatku yakin akan derasnya arus laut malam ini. Beberapa lampu dari kapal nelayan terlihat dari kejauhan, beberapa terlihat samar-samar, seiring semakin menjauhnya kapal itu.

Aku menghela nafas, menikmati udara dingin di pantai ini. Ada perasaan aneh yang aku rasakan. Dalam hatiku, aku menimbang-nimbang, dan mencoba memilih mana yang lebih kusukai, pantai di malam hari, atau pantai di siang hari.

Pantai di siang hari membawa kesan hangat, ceria, dan kau bisa melihat betapa berkilaunya pasir yang terkadang tersapu oleh ombak yang ada. Kalian pasti tau, kilauan cahaya itu dihasilkan oleh serpihan kaca. Ya, serpihan kaca yang terombang ambing di lautan pun bisa hancur dan menjadi satu dengan pasir yang sekarang aku injak ini, menjadi lembut dan sehangat ini.

Ada perasaan aneh menyelimuti hatiku. Antara takut, gelisah, dan perasaan menyenangkan serta tenang.

Aneh. Ya memang aneh.

Aku takut, melihat, bagaimana kaca yang begitu indah, dan terkadang tajam, yang dengan gagahnya bisa merefleksikan semua yang ada di hadapannya, bisa hancur lebur oleh gulungan ombak di lautan.

Aku gelisah, bagaimana bila aku juga akan hancur seperti kaca itu?

Namun, tiba-tiba aku merasa senang, bila melihat indahnya kilauan serpihan kaca yang bertabur di tepi pantai di siang hari.

Dan aku kembali merasa tenang, bagaimana segala kehancuran membuat sesuatu menjadi begitu indah, lembut, dan menyenangkan seperti ini.

Haaaah.... kembali aku menghela nafas panjangku dan menyusuri pantai di malam ini.

Pantai yang misterius, yang membuatku merasa tenang, justru karena ketidak tahuanku tentang apa yang ada di tengah ombak di tengah kegelapan ini.